Lukman Hakim

Failed to load PDF document’ error when printing in SAP Fiori

Symptom

Getting ‘Error’ popup: ‘Failed to load PDF document’ while executing Purchase orders in the ‘Change Purchase Order’ and ‘Approve Purchase Order’ tiles in Fiori.

failed_to_load_pdf.png

Environment

 SAP Netweaver

Reproducing the Issue

  1. Change existing PO in change PO tile or approve a PO in approve PO tile.
  2. Save the PO, PO should get saved.
  3. New tab opens in browser, URL called: http(s)://<host.domain>:<port>/sap/bc/bsp/sap/frontend_print/?sap-client=…….
  4. Get ‘Error’ popup: ‘Failed to load PDF document’ (as per above screenshot)
  5. For a more information error message
  6. Start transaction SICF on the respective backend system
  7. Open the corresponding tree nodes for the service you would like to test i.e webgui> default host ->sap -> bc -> gui -> sap -> its -> webgui
  8.  Select ‘Test service’ from context menu of the service nodei.e: Right ‘Click’ -> Test Service
  9. This will launch the webgui service in the browser – from here logon to system again.
  10. Call the “Change Purchase Order” app; transaction: ME22N / ME29N
  11. Follow steps above for the PO.
  12. New tab opens in browser, URL called: http(s)://<host.domain>:<port>/sap/bc/bsp/sap/frontend_print/?sap-client=…….
  13. ‘Error’ popup: ‘File does not begin with ‘%PDF-‘

file_does_not_begin.png

Cause

Printer is not correctly configured.

In order to create a PDF, a PDF device type needs to be used.

Web-based documents are printed out via PDF.

The document must be printed out on a printer with device type PDF1.

Resolution

The document must be printed out on a printer with device type PDF1.

 

source : https://launchpad.support.sap.com/#/notes/0002801733

WFH sampai lebaran ?

WFH (work from home) istilah ini mulai tenar semenjak semakin banyak yang tertular virus Covid-19 di dunia khususnya di indonesia. Walaupun pada realitanya, saya sendiri sebagai orang yang bekerja di dunia IT sudah terbiasa dengan WFH bahkan WFA  (Work from Anywhere). Selama di tempat itu masih ada internet connection orang IT masih bisa mengerjakan kerjaan yang ada di kota lain bahkan di negara lain :D. Tentunya bagi sebagian orang pandemic ini bisa menjadi sebuah keuntungan atau malah kerugian. tapi menurut saya pribadi, secara penyelesaian tugas WFH lebih efektif daripada WFO  (Work from Office) karena kita bisa mulai kerja dari jam 7 pagi atau bahkan jam 6 pagi tanpa terbuang waktunya dijalan untuk berangkat dan pulang kerja dan beberapa temen saya juga setuju dengan pendapat itu, oia tentunya mereka punya pola pikir dan sikap mental tanggung jawab terhadap kerjaanya, bukan yang masih santai-santai ketika kerjaan menumpuk dan saya sendiri karena kerja di bidang IT jadi saya bisa tahu siapa saja yang sudah kerja mulai jam 5 shubuh dan yang paling akhir jam 23.00 semua nya kelihatan. Walaupun hal itu tidak  menjadi patokan tingkat loyalitas karyawan tapi dari situ kita tahu sikap mental dari masing-masing karyawan.

Awal bulan maret 2020 lalu penduduk indonesia terutama jakarta sudah banyak yang mulai terinfeksi virus covid-19 walaupun mungkin sebenarnya sudah dari beberapa bulan sebelumnya namun baru terbuka di awal maret, sehingga banyak perusahaan yang mulai mengambil kebijakan untuk memberlakukan WFH baik full WFH atau perbagian / shift bergantian dalam masing-masing divisi. kebijakan itu pula yang diambil oleh perusahaan tempat saya bekerja saat ini. dan saat saya menulis ini Jakarta sudah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) bahasa lain dari lockdown kecil-kecilan 😀 .

Kondisi yang seperti ini masih belum jelas kapan akan mulai reda. Dan tak menutup kemungkinan keadaan ini akan mengharuskan saya untuk tidak mudik di libur lebaran tahun ini. Bukan karena sebuah larangan atau diijinkan pulang, namun hal ini lebih untuk berhati-hati terhadap kondisi saya dan keluarga saya yang ada dikampung halaman saya. Karena bisa jadi saya terlihat sehat-sehat saja namun ternyata sudah terpapar Virus COVID-19.

Bagi orang yang sudah biasa jauh dari orang tua sejak kecil, hal ini tidak begitu saya pusingkan. Apalagi lebaran tahun kemarin saya tidak pulang kampung karena masih berada di luar, sehingga saya sudah merasakan saat dimana lebaran sehabis sholat ied bukannya salam-salaman tapi langsung jalan-jalan beli jus buah, menikmati pemandangan kota dan belanja wakakakakaa 😀 . Really I miss that place, I hope someday I will stay at there for a long time.

Nikmatilah kehidupanmu dalam keadaan apapun sehingga kamu tidak merasa bosan dengan WFH dan tidak menjadikan itu sebuah beban besar ataupun kesulitan.

Jalan Sore di Pamulang

begitu banyaknya kesibukan kantor dan kerjaan non kantor seringkali membuat pikiran kita penat dan butuh refreshing. bagi saya pribadi biasanya saya menghilangkan penat tersebut dengan sekedar jalan keliling kota jakarta atau pun ke taman hanya untuk menikmati suasana,

yah, setiap saya berkeliling jakarta dan sekitarnya, saya lebih suka untuk menggunakan angkutan umum, karena dengan begitu saya bisa menikmati kota jakarta dan bercakap-cakap dengan orang-orang. sehingga saya bisa mempelajari kehidupan sosial orang di Jakarta mulai dari para ABG sampai yang sudah punya cucu. Selain itu saya juga dapat mengetahui berbagai jurusan transportasi publik di jakarta dan linkage antar transportasi tersebut, termasuk juga busway gratis dan bus tingkat khusus wisata yang biasanya paling rame di Monas atau Masjid Istiqlal.

kalau weekend dan ada banyak waktu luang, tempat yang sering saya jelajahi adalah dari pasar minggu, kwintang, luar batang, jakarta kota sampai tanjung priok. namun, kali ini saya mencoba menjelajah daerah yang memang belum pernah dilewati yaitu Pamulang.

dari tempat tinggal saya di Jakarta Timur, saya biasanya menggunakan busway feeder. kalau ingin melanjutkan  dengan KRL bisa turun di stasiun Tebet, dan jika ingin menggunakan Busway bisa turun di halte Bidara Cina kemudian lanjut dengan busway besar sesuai dengan rute yang ingin dituju. untuk menuju Pamulang saya menggunakan KRL, jadi saya menyebrang dan menunggu busway di pasar gembrong kemudian turun di stasiun Tebet, lalu lanjut jurusan Tanah Abang untuk transit ke peron 5/6 jurusan Serpong / Parung Panjang dan turun di stasiun Sudimara. dari Sudimara saya menggunakan Ojek untuk menuju tempat yang ingin saya kunjungi. satu hal yang menurut saya menarik di stasiun Sudimara, para penjual jajanan kaki lima ex. Siomay dll pembayarannya bisa menggunakan gopay atau ovo, padahal mereka jualan hanya menggunakan gerobak dorong, bener-bener sudah merambah kemana-mana yaaa 😀

Dalam perjalanan dari pamulang , saya tidak langsung pesan gojek tapi saya menyempatkan diri untuk jalan kaki dan membeli air mineral. saat hendak mau jalan pemilik warung yang lumayan friendly mengajak ngobrol sehingga saya menyempatkan untuk duduk dan berbincang panjang lebar. saat hendak mau jalan datanglah seseorang kakek untuk membeli kopi dan rokok, kemudian pemilik toko mempersilahkan kakek tersebut untuk duduk dikursi dan kita berdua duduk dibawah, kami bertiga berbincang banyak hal dan salah satu pesan beliau yang sudah saya saring adalah tak perlu kuatir kalau memang niat pasti bakalan ketemu, yang penting selalu ikhtiar dan jangan lelah.

Doa dan Takdir

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.

Dalam agama islam (agama kepercayaan penulis), kita diajarkan untuk berdoa kepada tuhan. Ayat al-Qur'an diatas disebutkan dalam bentuk fi'il amar (kata perintah), namun kata perintah atau kata suruh sendiri mempunyai sifat yang berbeda-beda. Perintah bisa bersifat mewajibkan/harus dilakukan, jika berhubungan dengan hal yang dasar/pokok. Seperti perintah sholat, karena sholat merupakan pondasi dari agama islam. Bisa juga bersifat sunnah dan lain sebagainya. Disini penulis tidak ingin membahas lebih dalam mengenai arti kata karena memang bukanlah orang yang ahli dalam bahasa. Penulis ingin membagikan suduh pandang dan pemikiran penulis mengenai hubungan antara doa dan takdir.

 

Do'a

Dalam semua agama, kita dianjurkan untuk berdoa kepada Tuhan, hal ini merupakan bentuk ketidakmampuan kita sebagai makhluk ciptaanNya yang selalu membutuhkanNya untuk mewujudkan mimpi/keinginan kita. Contoh saat kita akan ujian sekolah / masuk kerja, disitu biasanya kita memohon (berdoa) kepada tuhan agar kita bisa lulus ujian. Contoh yang hits dikalangan usia 23-30 keatas adalah berdoa agar kita berjodoh dengan si A atau berdoa agar diberikan jodoh yang bla bla bla bla. hehehee. Tak ada salahnya koq, kalian mau berdoa apapun itu asalkan itu hal yang baik. karena jika kalian terlalu percaya diri dengan usaha yang bersifat horizontal saja, itu artinya kalian sombong. coba cek ulang kelanjutan ayat al ghofir ayat 60 diatas. setelah ayat anjuran berdoa / meminta kepada tuhan, dilanjutkan dengan firman allah mengenai orang yang sombong.

Takdir

banyak definisi mengenai takdir, kata ini berhubungan dengan Qodo (ketetapan allah sebelum makhluk itu ada). ibarat sebuah film, sutradara sudah membuat storyboard, kemudian pemeran film melakukan adegannya sesuai dengan storyboard ataupun ditambahi sedikit improvisasi. nah storyboard itu ibarat qodo dan adegan yang terjadi/ditayangkan ibarat takdirnya, cuman bedanya adegan dalam film masih bisa di koreksi sebelum ditayangkan sedangkan takdir ditayangkan apa adanya jd sekali melakukan acting ya itu yg di tulis Tak bisa Kita kembali untuk cancel atau undo acting Kita. beruntunglah kalian jika qodo kalian itu hidup sebagai orang yang penuh dengan segala rahmat tuhan dan apakah bisa qodo orang bodoh dirubah menjadi pinter? nah disitulah diperlukan imporvisasi dengan belajar dan berdo'a, sehingga menjadi orang yang  hasil pinter mendapatkandan ujian yang baik. Improvisasi ini bisa Kita sebut  dengan istilah ikhtiar

Bersambung...

Activating the Emergency User in Java only system

Why SAP* user activation required
Sometime we end up in a situation when none of the user are able to log in into SAP or even Administrator user is locked or not working. In this scenario you have to activate the emergency user SAP* .
Please note : This method is only for Java Only system , for dual stack systems you can activate  SAP* or lock unlock user via SU01. (Will provide a link shortly to unlock SAP* in ABAP stack).
Once SAP* is activated all other users will be deactivated until SAP* is disabled again. 
 
How to activate SAP* 
1.Launch Configtool – Go to to /usr/sap/<SID>/JC*/j2ee/configtool/ and execute configtool.sh (On UNIX like environment , please setup DISPLAY as per X11 /Reflection application).

2.Go to  Global Server Config > Services > com.sap.security.core.ume.services node.

3. Change the following UME parameters.
 
4.Select the property and enter the Value as shown in step 3 and save it by pressing “Set” button.
5.SAP* will get activated after Java restart.
6.Now you can log in with SAP* and unlock Administrator or any other desired user.
7.After step 6 deactivate SAP*.